Bahaya narkoba sudah menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat. Berbagai kampanye anti narkoba dan penanggulangan terhadap orang-orang yang ingin sembuh dari ketergantungan narkoba semakin banyak didengung-dengungkan. Sebab, penyalahgunaan narkoba bisa membahayakan bagi keluarga, masyarakat, dan masa depan bangsa. Karena narkoba sudah mengenai semua lapisan masyarakat, baik dari sisi usia, pendidikan, pekerjaan dan strata sosial
Masa depan para pecandu yang merupakan korban penyalahgunaan narkoba inilah yang menjadi salah satu dasar didirikannya berbagai macam rehabiitasi. Salah satunya adalah Unit Terapi & Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional yang merupakan salah satu unit kerja di Badan Narkotika Nasional.
Di pusat rehabilitasi inilah kami merawat pecandu dengan pendekatan humanis. Stigma terhadap pecandu, label yang melekat didalam diri seorang pecandu merupakan masalah yang sangat kompleks yang memerlukan penanganan yang komprehensif pula. Rehabilitasi medis dan sosial kami terapkan di UPT T&R ini.
Mendekati pecandu dengan “hati” merupakan salah satu hal penting dalam mendukung proses pemulihan. Hal ini dikarenakan banyaknya “rejection” terhadap pecandu dari masyarakat dan terlebih lagi dari keluarga yang merupakan orang-orang terdekat mereka, dimana mereka berharap bahwa hidup mereka bisa berguna kembali bagi keluarganya.
Latar belakang masalah, sikap dan perilaku pecandu yang bermacam-macam merupakan tantangan bagi staf pelayanan medis untuk dapat bersikap lebih peka (care and concern), karena bekerja di lingkungan ini memerlukan kebesaran hati (social worker). Dengan melayani mereka, kami pun dapat mengasah kepedulian terhadap masalah yang melatarbelakangi para pecandu.