Kegiatan vokasional (keterampilan kerja) diselenggarakan secara rutin untuk para residen yang sedang menjalani pemulihan di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Bogor. Salah satu pembekalan kepada para residen adalah keterampilan tata boga. Bertempat di dapur Gedung Therapeutic Community (TC), para residen mengikuti vokasional tata boga, Rabu (20/1).
Studi Banding Universitas Malysia Sabah di Balai Besar Rehabilitasi BNN
Universitas Malaysia Sabah mengadakan kegiatan studi banding pada hari Rabu (23/1) di Balai Besar Rehabilitasi BNN. Rombongan yang diketuai oleh Zulfadli Akmal ini diterima oleh Etty Minarti selaku Kabag Umum dan M. Fierza Mucharom, M.Si Psi dan dr. Hari Nugroho.
Dalam sambutannya, Kepala rombongan Universitas Malaysia Sabah yang diwakili oleh Zulfadli Akmal, mengucapkan terima kasih banyak kepada Balai Besar Rehabilitasi BNN yang telah menerima rombongan dengan baik. Selain itu, kunjungan ini merupakan upaya menjalin kerjasama dalam rangka studi banding terkait program yang terdapat di Balai besar rehabilitasi BNN dengan program rehabilitasi yang terdapat di berbagai instansi di Malaysia.
dr. Hari Nugroho memaparkan profil Balai Besar Rehabilitasi beserta program rehabilitasi serta fasilitas yang tersedia . Dalam sesi tanya jawab, mahasiswa Universitas terliat antusiasme Malaysia Sabah terkait program yang ada di Balai Besar Rehabilitasi BNN. Kegiatan kunjungan ini ditutup dengan facility tour ke gedung TC (Terapeutic Community) untuk melihat secara langsung proses rehabilitasi para residen di Balai Besar Rehabilitasi BNN.
Sukacita Perayaan Natal Bersama Keluarga Besar Balai Besar Rehabilitasi BNN
Suka cita keluarga besar Balai Besar Rehabilitasi BNN dalam perayaan Natal (13/1). Bertempat di kapel, perayaan natal tidak hanya diikuti oleh para residen, dan staf juga para tamu undangan dari gereja yang turut membantu dalam pelayanan.
Perayaan diawali dengan kebaktian. Alunan petikan gitar dan sebuah permainan beat dari residen yang memainkan cajon bersama staf yang memandu acara. Dilanjutkan oleh para residen drama natal judul “Hanya Yesus Jawabanku.” Drama ini mengisahkan kehidupan satu keluarga yang tidak harmonis dikarenakan ego masing-masing anggota keluarga yang tenggelam dalam nikmat duniawi sehingga salah satu anggota keluarga itu jatuh dalam dunia narkoba. Akhir drama tersebut menunjukan bahwa jawaban ketika masalah itu muncul adalah menyerahkan diri kepada Tuhan.
Pendeta Darma Pardede selaku imam menyampaikan dengan tema yang diangkat pada “hidup bersama sebagai keluarga Allah (Kejadian 9:16).” Bahwa umat untuk menyerahkan diri kepada Yesus sepenuhnya jika ingin berubah lebih baik. Natal menjadi momen penting bagi kita umat Kristen untuk lebih dekat kepada Yesus.
Kepala Balai Besar Rehabilitasi BNN, dr. Jolan T., M.Si, dalam sambutannya, beliau menyampaikan doa supaya natal yang dirayakan bersama dapat memberi damai bagi semua. Harapannya kepada residen yang menjalani rehabilitasi supaya makin mendekatkan dirinya kepada Tuhan. Proses rehabilitasi yang dijalani akan menjadi lebih sempurna dan lebih baik ketika kita dekat kepada Tuhan. Para staf juga diharapkan lebih meningkatkan pelayanannya dengan memandang residen sebagai satu bagian keluarga.
Sekalipun berada dalam tempat rehabilitasi, tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat para residen Balai Besar Rehabilitasi BNN untuk merayakan natal. Bersama-sama teman residen lainnya dan para staf menjadi keluarga baru dalam perayaan natal meskipun mereka jauh dari keluarga.
Kegiatan ini dilanjutkan ramah tamah dengan kesaksian pujian (lagu rohani), games dan diakhiri makan bersama. Diharapkan dengan perayaan natal, damainya natal lebih mendekatkan para residen kepada Tuhan dan memberikan kekuatan untuk menjalani proses rehabilitasi (Hendra)
Kapasitasi Rindam (TNI), SPN (Polri) dan Lapas dalam Mendukung Gerakan Rehabilitasi 100 Ribu Penyalah Guna Narkoba
Sesuai amanat Presiden RI Joko Widodo dalam upaya menekan angka prevalensi penyalahguna narkoba di Indonesia yang sudah masuk kategori darurat narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai focal point penanganan narkoba di Indonesia diperintahkan untuk memaksimalkan program rehabilitasi. Oleh karena hal tersebut, Presiden memerintahkan BNN dan instansi terkait lainnya di bidang rehabilitasi untuk melaksanakan gerakan rehabilitasi 100.000 orang penyalah guna narkoba di tahun 2015 ini.
More Articles...
Page 2 of 17