Pendaftaran Online
Read More...
Pengendalian Gratifikasi
Read More...
WhistleBlowing System
Read More...
Benturan Kepentingan
Read More...
JALIN SILATURAHMI, BALAI BESAR REHABILITASI ADAKAN BAKSOS UNTUK LIMA DESA
Babes rehab BNN- Dalam rangka mempererat silaturahmi dengan warga sekitar serta sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar, Balai Besar Rehabilitasi BNN mengadakan kegiatan bakti sosial melakukan pemeriksaan kesehatan gratis dengan mengundang lima desa meliputi desa Srogol, Wates Jaya, Ciburuy, Pasir Buncir, Cigombong. Tujuannya, tidak lain untuk memberikan pengobatan gratis, juga memeberikan informasi tentang bahaya narkoba serta mengajak jika ada penyalahguna yang ada di lingkungkan desa agar menjalani rehabilitasi.
Kepala Balai Besar Rehabilitasi, Ali Azhar membuka langsung kegiatan ini. Antusias warga terlihat dari banyaknya peserta yang datang untuk memeriksa kesehatannya atau sekedar melihat-lihat bazar yang juga diadakan untuk warga.
"Kegiatan ini harus terus berjalan demi mempererat hubungan antara sesama manusia juga sebagai sarana aktualisasi diri untuk membantu sesama." tutur Kepala Balai Rehabilitasi BNN.
Apa kata Pakar tentang pengaruh Narkoba?
dr. H. Andrew Kristanto
Pada korban penyalahgunaan narkoba terjadi dampak yang buruk terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan pada endokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron) sehingga terjadi perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)serta gangguan fungsi seksual
dr. Fitria Yulistiawati
HCV menjadi salah satu penyebab utama gagal hati dan kematian yang berkaitan dengan kelainan hati. Semenjak pengobatan anti retroviral (ARV) yang tersedia luas, kematian yang berhubungan dengan infeksi HCV sekarang telah melebihi kematian yang berhubungan dengan HIV.1Injection Drug Use (IDU) atau penyalahgunaan narkoba menggunakan jarum suntik adalah faktor resiko utama infeksi HCV karena HCV adalah virus yang menular melalui darah.
Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi
Tanggal 31 Oktober 1974 diresmikan oleh Ibu Tien Suharto, realisasi Bakolak Inpres No: 6 Tahun 1971 sebagai Pilot Project DKI Jakarta, dengan nama Wisma Pamardi Siwi yang berfungsi sebagai tahanan wanita & anak-anak nakal sebelum diperkarakan / diajukan ke pengadilan.
